Kotak Pos Surat

Satu, dua, tiga, empat, dan seterusnya
Tak lagi pernah menerima surat
Jangankan kabar, sepatah katapun tak ada
Meringis terbungkam luka
Sakitnya bak ketiban bata

Injak-injak, hentak-hentak, undak-undak
Tentu tak bisa, ini kotak pos hanya bisa menunggu dan diam
Tak dapat meminta surat dengan teriak-teriak
Rindu mencuat, tak terucap, dada penuh usap
Tahan-tahan, lusa mungkin kembali berkabar

Komentar