Riuh-riuh

Aku menggenggam tas jinjing dengan mata berat, raut lelah, badan tertekuk, dengan tubuh yang meringkuk

Kantuk yang datang tidak kunjung pergi, setelah sedari malam menggerogoti jiwa
Jiwa yang terlahap habis oleh patah hati, hati meruah tangis menyesapi luka

Luka, luka, luka 
Lara, lara, lara
Duka, duka, duka
Dia, dia, dia
Yang semalaman tersangkut dipikiran, seakan benalu yang menempel lalu tak bisa dilupakan.

Komentar